Total Tayangan Halaman

Minggu, 22 Mei 2011

Kisah Perjalanan Hidup Bertemu Para Lelembut Laut Selatan Dan Ki Banaspati

POSTED BY ON OCT 31, 2010 IN MISTIK, SELURUH KATEGORI | 12 COMMENTS

Nama pesugihan kerap menjadi pergunjingan yang menuai pro kontra kalayak ramai, sebagai besar mereka takut akan efek yang ditimbulkannya membawa korban jiwa, tapi tak sedikit pula orang mengejarnya untukk sebuah materi yang berlimpah ruwah, hidup makmur dan serba kecukupan. Itulah realita kehidupan yang kian tersudut akibat tipisnya sebuah keimanan hati manusia.

Sebut saja, PERTANAHAN sebuah daerah pesisir pantaai selataan yang menjadi ajang perburuan pesugihan ibu ratu kidul di wilayah Kebumen Jawa Tengah.

Kisah muja atau mencari pesugihan di daerah tersebut baru dikenal sejak tahun 1984 yang silam. Oleh seorang juru kuncen yang bernama Abah Polen dan istrinya Nyi Nini. Konon setiap malam Kamis Legi, tempat itu selalu ramai dikunjungi orang-orang yang memburu pesugihan, bahkan tak sedikit pula dari mereka yang bermalam sampai berhari-hari lamanya.

Hati mereka telah terbalut akan suatu keinginan semu, dan mereka berkorban jiwa raga dalam dinginnya angin malam juga panasnya mentari di siang bolong, rasa antusias untuk bertemu dengan sang pujaannya Ibu Ratu Laut Kidul menjadi pemicu semangat yang selalu tertanam di hati mereka. Benarkah semua itu ada ?

Kisah seperti itu baru aku dengar saat seorang teman mengajakku ke sana, tepatnya pada tahun 2001 silam. Pada waktu itu seorang teman bernama Suwardi asal daerah Buntet Sindang Laut ingin ditemani untuk bertemu seseorang.

Tentu sebagai sahabat karib aku menerimanya, walau dalam hatiku tak pernah tahu akan kemana aku ini sesungguhnya. Hingga suatu malam tepatnya pukul 23.15 WIB. Kami berdua telah sampai setelah satu harian hanya duduk di kursi mobil bus, yaitu di sebuah rumah yang cukup lumayan besar dengan pemandangan panorama laut yang sangat indah dan nyaman.

Ternyata rumah itu hanya ada sepasang suami istri yang sudah lanjut usia, mereka tergopoh-gopoh untuk membukakan pintu tatkala temanku Suwardi memanggil mereka dari luar.

Kelihatannya mereka sangat senang dengan kehadiran kami berdua, lalu dengan tertatih-tatih mereka langsung berhamburan ke belakang guna mempersiapkan ala kadarnya jamuan untuk menghormati kedatangan kami.

Rupanya temanku sudah akrab betul dengan mereka. Sehingga aku tak merasa canggung lagi walau baru kenal. Malam itu kami bercanda ria dengan sepasang suami istri yang disebut-sebut sebagai juru kunci Pantai Pertanahan. Beliaulah yang bernama. Abah Polen dan Nyi Nini.

Dalam keakraban yang tak dibuat-buat, kami selaku tamu sangat tersanjung akan penghormatan mereka, baik secara sajian maupun secara kekeluargaan. Mereka bisa membangkitkan gairah kami, hingga malam itu kami dibuat tercengang juga penasaran oleh ceritanya.

Salah satu cerita yang membuat hati berdebar, mereka telah mempunyai seorang anak gadis angkat hasil pemberian dari Nyai Blorong, benarkah, dan dimana keberadaan gadis tersebut. Tentunya pembaca majalah kesayangan ini juga penasaran bukan ?

Sebelum kisahku kubeberkan secara terperinci dan jelas. Ada baiknya kita sedikit membuka tabir tentang asal usul gadis tersebut. Beginilah penuturan Ki Polen kepada kami.

Setiap menjelang tanggal 10 Dzulhijah atau tepatnya malam Idul Adha kami selalu mengadakan selamatan berupa upacara larungan atau membuang sesajen ke hilir laut. Semua itu kami lakukan sebagai tradisi almarhum ayahku. Untuk memberi penghormatan atas keselamatan rakyat pertanahan kepada kanjeng Ratu Pantai Selatan, dan cara seperti itu sudah kami lakukan sejak 1964 tahun yang silam.

Pada tahun 1990, tepatnya malam menjelang Idul Adha, kami telah mempersiapkan segala upacara larungan yang terdiri dari 27 macam sesajen. Nantinya, semua sesajen akan dibagi menjadi 3 tempat yang ditaruh di atas tampa atau wadah yang terbuat dari anyaman bamboo.

Menjelang magrib usai dengan ditemani oleh sang istri aku mulai membacakan ritual di depan 3 sesajen yang sudah dipersiapkan, pada puncaknya nanti. Satu persatu larungan tersebut kuhanyutkan dan sebagai penghormatan terakhir. Kami berdua berdiri sambil memandangi ketiga larungan itu hingga tenggelam diterjang ombak yang dating silih berganti.

Lewat terangnya bulan purnama, kami berdua bisa melihat secara seksama. Ketiga larungan mulai menjauh dari hadapan kami. Namun beberapa detik kemudian ombak besar menerjang dan membawa kembali ketiga larungan tersebut. Aku beserta istri saling pandang jangan-jangan ada yang salah sehingga Sang Penguasa Pantai Selatan menolaknya.

Rasa resah kian menjadi tatkala beberapa kali kucoba, larungan tetap kembali lagi, baru ketujuh kalinya larungan itu benar-benar raib tertelan ombak besar yang menyeretnya. Aku sangat lega sekaligus juga takut.

Masih dalam keadaan gemetaran. Kami berdua bergegas pergi dari tempat itu, tapi baru beberapa langkah kaki kami berhenti karena dikejutkan oleh suara tangisan bayi yang teramat dekat dan secara spontan kamipun menoleh ke arah datangnya suara tangusan tadi.

Masya Allah !! jantungku terasa berhenti setelah melihat kenyataan yang kuhadapi, disitu benar-benar ada sesosok bayi yang tergeletak diatas tempat bekas larungan yang kami pakai. Aku terpaku dan tak bisa berkata apa-apa, mulutku terasa terkunci dan pandanganku benar-benar kosong pada saat itu.

Hanya saja suatu kekuatan tiba-tiba menyeruak dalam diri kami untuk cepat-cepat mengambil bayi tersebut, wal hasil, akhirnya ku bawa juga bayi itu yang ternyata berjenis kelamin perempuan.

Di saat menuju perjalanan pulang. Kami berdua kedapatan suara tanpa rupa yang menyatakan “Wahai manusia, aku Nyi Blorong penguasa pantai ini. Rawatlah anakku baik-baik, seperti kau rawat anakmu sendiri.”

Tentunya sebagai suami istri yang tidak mempunyai keturunan, kami sangat bersyukur sekali akan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT. Atas hadirnya seorang bayi elok yang akhirnya kuberi nama dengan sebutan “INDAH” yang artinya cantik jelita.

Sejak kehadiran Indah di tengah keluarga kammi. Lambat laut kehidupan kamipun mulai berubah. Seiring berputarnya waktu berjalan, setiap malam aku selalu didatangi para lelembut pantai pertanahan. Mereka banyak mengajarkan tentang berbagai ilmu penghubug gaib, penyembuhan, pengasih diri juga sejenisnya.

Dari situ pula akhirnya lambat laun orang-orang saling berdatangan meminta sebab musabab pertolongan kami. Sungguh suatu mu’jizat dari kebesaran Sang Khalik yang telah memberikan pintu dunia pada keluarga kami. Begitulah sepenggal kisah riwayat Ki Polen dan istrinya Bontang di pertemukannya dengan Si Indah, anak dari Nyi Blorong.

Pagi telah menjelang, dengan rasa resah serta terburu-buru Suwardi mengajakku untuk menemui Indah di tempatnya.Aku merasa heran dengan tingkah laku temanku itu.Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan, sebab biasanya beliau tidak seperti itu. Selidik demi selidik,akhirnya ku temukan juga, bahwa belau punya hubungan khusus dengan si Indah.

Rasa penasaran dan keinginan tahuanku tentang diri Indah, membuat hatiku berdetak keras.Pasalnya, aku belum pernh tahu, bernahkah si Indah seperti wujud manusia biasa ataukah hanya sekedar fatamorgana,Itulah yang membuat aku terus penasaran.

Kurang lebih 30 menit dari rumah Ki Palon.Kami berdua sampai pula disebuah mulut goa 70 meter dari permukaan bibir laut.Tiba-tiba dari pintu goa keluarlah seorang gadis cantik luar biasa menyambut kedatangan temanku penuh dengan.kemesraan. Aku benar-benar tercengang dan hampir tidak terpercaya, bahwa, didalam goa seperti itu ada seorang gadis yang begitu anggunnya.

Saat kami di persilahkan masuk olehnya, ternyata dalam goa begitu luas dan terang akibat atasnya yang berlubang besar sehingga sinar matahari bisa masuk menyinari sampai ke seluruh ruangan goa.

Indah benar-benar seorang perempuan pilih tanding. Wajahnya yang sungguh cantik juga tutur bahasanya yang begitu lembut, membuat siapapun akan tergerak hatinya untuk selalu bisa berdekataan dengannya. Pantas saja bila sampai temanku tergila-gila.

Siang itu sengaja aku menjauh dari mereka. Karena tak ingin menganggu sepasang muda mudi yang tengah di mabuk asmara, dan sebagai gantinya,aku berjalan hilir mudik di pinggir pantai sambil sesekali menghayati keindahan laut pantai selatan yang begitu asri, baru setelah menginjak petang, Aku kembali lagi ke dalam goa bersama Suwardi juga Indah tentunya.

Malam telah larut. Aku terbuai dalam tidur karena kecapaian.Namun rasa dingin yang awal sangat membuat aku mudah terbangun.entah jam berapa, Aku terbangun dan mendapati temanku yang telah tiada, ku cari kesana kemari dan ternyata mereka berdua sedang ada di pinggir pantai sedang meritualkan sesuatu.

Aku hanya memandangnya saja dari mulut goa karena takut mengganggu ritual mereka.Tapi sepertinya Indah sudah memahami kehadiran kami sehingga aku di panggilnya untuk turut serta.

Dalam ritual yang dubacakan Indah, beliau selalu menyabut nama Ibu, baik secara amalan kejawen maupun dengan huruf berbahasa Arab. Aku menunggu apa yang terjadi, dan 2 jam kemudian, Indah meluruskan kedua tangannya ke depannya (dibalik). Dari situlah aku baru paham, lewat cahaya rembulan yang terang benderang, tangan Indah mulai bergetar hebat dan dari pergelangan tangan kanannya, keluarlah seberkas cahaya merah, oh….ternyata sebuah batu kecil sebesar biji kacang hijau keluar dari dalam tangan si Indah.

Itulah batu merah delima yang sangat dibanggakan setiap manusia,dengan sebuah mantra lainnya.Batu itu terus dibacakan lewat amalan kejawen berkali-kali, lalu batu itu dilemparnya ke tengah laut. Ajaib sungguh spektakulernya malam itu.

Setelah batu itu mengenai air laut, semua air yang terlihat oleh mata kita berubah warna menjadi merah muda kejambu-jambuan, dan tiba-tiba….air laut berubah menjadi dua bagian seperti lorong jalan. Aku terkesima karena baru kali ini menyaksikan secara langsung kesaktian yang di miliki seorang anak dari dedengkot lelembut yang melegendaris.

KISAH PERJALANAN HIDUP

BERTEMU PARA LELEMBUT PANTAI SELATAN

DAN KI BANASPATI

Oleh : Idris Nawawi

Bagian Kedua

Di bagian pertama sudah diceritaan saat aku bermain ke daerah pertanahan, yang konon menkadi tempat pesugihan Ibu Ratu Laut Kidul dari situ pula akhirnya aku dipertemukan dengan sepasang suami istri yang menjadi juru kuncen tempat itu yang ternyata mempunyai seorang anak gadis cantik rupawan dari pemberian Sang Ratu Nyai Blorong. Anak itu akhirnya tumbuh besar menjadi seorang waskita juga digjaya bernama Indah. Beginilah kisah selanjutnya.

Setelah Indah melempar batu merah delimanya ke tengah latan luas. Lewat terangnya rembulan malam. Aku melihat secara jelas, air laut menjadi berwarna merah jambu akibat terkena pantulan batu yang mempunyai nilai paling sakti di jagat raya ini. Ku nanti apalagi yang bakal terjadi selanjutnya.

Dengan mata tak berkedip, tiba-tiba aair laut bergejolak sangat dasyat dan subhanallah ……. air laut terbelah menjadi dua bagian. Aku benar-benar tercengang dan seolah tak percaya dengan semua yang kulihat seperti sekarang ini.

Aku benar-benar terpaku dibuatnya, ilmu dari kharisma tongkat nabiyullah Musa as benar-benar ada di alam dunia ini. Bahkan hampir ku tak percaya bila tak melihat secara langsung ajib dan tak masuk di akal, tapi itulah kenyataan sesungguhnya.

Indah lalu memberi isyarat kepada kami berdua untuk mengikutinya dari belakang. Saat kakiku kulangkahkan ada rasa rakut jangan-jangan air laut akan kembali semula dan menenggelamkan kami semua. Ternyata dugaanku salah.

Di depan kami bertiga ada sebuah mulut goa yang sangat besar. Lalu kamipun masuk sampai ke ruang dalam. Subhanallah !! aku terus menucap asma Allah tiada henti, ternyata goa itu adalah sebuah jalan rahasia menuju dimensi lain.

Oh ……. Betapa megah dan indahnya semua yang kulihat saat itu, sebuah istana raja yang sungguh sangat mempesona untuk dipandang mata orang awam.

Ses0ampainya kami masuk ke sebuah pintu gerbang pertama dari salah satu yang ada di istana itu, kami sangat disambut ramah oleh para wadiabala atau prajurit istana bawah laut juga para dayang yang memang sepertinya sudah kenal betul dengan diri Si Indah. Bahkan dalam sambutannya tadi terkesan seperti halnya pembantu kepada majikannya.

Hingga sampai di sebuah altar tengah, dengan pernak-perniknya yang terbuat dari emas serta pahatannya yang mengandung sebuah nilai seni tinggi serta semua dinding juga kursi raja yang begitu indah membuat istana itu benar-benar sempurna adanya.

Tiba-tiba dari salah satu kaputren muncul arakan dari seorang ratu yang punya kharisma tinggi dan memang benar-benar berwibawa. Kontan saja Indah langsung bersembah sujud dan kami berdua juga mengikutinya. Beliaulah sang ratu di raja Laut Kidul yang sangat kesohor.

Setelah Indah menghaturkan sembah sungkem dan memperkenalkan diri kami, ku lihat Ibu Ratu hanya tersenyum dan tak berkata sepatah katapun. Beliau langsung duduk di sebuah ruangan agak kecil namun sangat terang benderang sambil membaca kitab suci Al-Qur’an tanpa di sertai suara.

Indah langsung memberi isyarat agar kami mengikutinya, baru setelah kami keluar dari ruang kaputren tersebut. Indah langsung memberi keterangan seputar diri Ibu Ratu, bahwa beliau tidak ingin diganggu dulu karena beberapa faktor, katanya.

Dari situ akhirnya kami bisa bertemu dengan para tokoh legendaris seperti : Gajah Mada, Ir. Sukarno, Kyai Samber Nyawa, Rakuti juga beberapa nama raja sejak zaman Majapahit dan lainnya.

Kisah alam bawah laut. Sungguh sangat anak tuk selalu dikaji. Hawanya yang sejuk segar. Orangnya juga semua ramah tamah dan kenyataannya. Dari mereka banyak yang beribadah, tawakkal, sabar dan saling menghormati sesama mahluk ciptaannya.

Tidak seperti apa yang diceritakan kalangan ramai, bahwa kakhasan suatu daerah alam laut identik dengan berbagai pekerjaan berbau pesugihan atau muja yang akan mendatangkan tumbal nyawa.

Setengah harian sudah kami habiskan waktu untuk bercengkrama dengan para tokoh ternama dan sekolah itu, Indah mengajakku ke salah satu tempat yang katanya rumah sang paman.

Kami bertiga langsung kesana dengan bantuan kereta dari para prajurit Ibu Ratu Kidul yang memang sengaja di suruh menjaga dan mengantar kami kemana kami mau. Setelah satu jam dari perjalanan kamipun sampai disebuah istana serba panas.

Mengapa disebut dengan istilah “Istana Panas” entahlah, yang pasti kami berdua dengan temanku tak bisa di mengerti oleh akal manusia, kami berdua hanya menunggu diluaran saja.

Baru 20 menit kemudian, Indah keluar sambil membawa jengger ayam Cemani yang sudah matang “Makanlah” hanya kata simple yang keluar dari Indah, kami berdua terdiam dan rupanya Indah tahu. Akhirnya beliau sambil tertawa berkata lagi “Udah jangan ragu, makan aja, sebab jengger itu berkhasiat untuk menghilangkan sifat panas dari pengaruh pamanku”. Terang Indah meyakinkan.

Kami pun langsung memakannya, dan benar saja, hawa panas yang keluar dari dalam istana itu tak lagi terasa olehku. Lalu kami berdua di ajak masuk olehnya.

Kini aku baru tahu tentang siapa sebenarnya Ki Banaspati yang selalu dibicarakan orang banyak tentang kesadisannya membunuh orang, lewat sebuah keris yang membara. Yach, memang betul, itulah ki Banaspati.

Saat kami melangkah masuk, dan pintu gerbang mulai dibuka, aku melihat para prajurit semua berwajah bengis dan tidak ada yang mempunyai perwatakan halus, tubuh mereka semua hitam legam seolah baru di kasih minyak zaitun.

Kami terus meangkah mengikuti jejak Indah, dan akhirnya sampai pula kesuatu ruangan tengah yang besar sekali, disitu ada rasa ngeri yang tak bisa ku bohongi, ribuan kepala tengkorak berserakan dengan tulang belulang menjadi satu, juga diatas tembok dinding, Ribuan keris berkelantungan dan punya mata di setiap ujung bilahannya, sungguh ngeri sekali.

Tiba-tiba ku dikejutkan oleh suara parau yang menggema, “Selamat datang wahai manusia bumi” benar-benar hatiku terasa cepat dibuatnya, sesosok manusia dengan bara api di seluruh badannya yang hitam legam, juga wajah serta rambutnya yang sangat membuat bulu kuduk merinding.

Indah cepat-cepat memberi hormat, dan kami berdua mengikutinya juga, ternyata, dari nada parau Ki Banaspati yang ku dengar, beliau merestui hubungannya dengan temanku Suwardi.

Singkat cerita, pada tahun 2003 yang silam, antara Suwardi dan Indah menikah secara syah lewat tangan KUA pertahannan, dan selanjutnya, mereka pergi dan katanya menetap didaerah Bali. Dari situlah kami berpisah dan tak pernah bertemu lagi dengan mereka berdua.

Hanya saja ada suatu kabar yang harus aku sampaikan pada kalian berdua, bahwa, tempat yang dahulu sebagai kengan kita telah tiada, semua hancur akibat imbas dari gempa bumi waktu di Yogyakarta 27-7-2006 kemarin.

Hormat kami semoga kalian selalu berbahagia.

2 komentar:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
    berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
    hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
    saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini, Awal mula saya ikut pesugihan, Karena usaha saya bangkrut dan saya di lilit hutang hingga 900jt membuat saya nekat melakukan pesugihan, hingga sutu waktu saya diberitahukan teman saya yang pernah mengikuti penarikan uang ghaib dengan Kyai.Sukmo Joyo dan menceritakan sosok Kyai.Sukmo Joyo, saya sudah mantap hati karena kesaksian teman saya, singkat cerita saya mengikuti saran dari pak.kyai saya harus memilih penarikan dana ghaib 1 hari cair dengan tumbal hewan dan alhamdulillah keesokan harinya saya di telepon oleh pak kyai bahwa ritualnya berhasil dana yang saya minta 3Milyar benar-benar masuk di rekening saya, sampai saat ini saya masih mimpi uang sebanyak itu bukan hanya melunaskan hutang ratusan juta bahkan mampu membangun ekonomi saya yang sebelumnya bangkrut, kini saya mempunyai usaha di jakarta dan surabaya yang lumayan besar, saya sangat bersykur kepada allah dan berterimakasih kepada pak. Kyai.Sukmo Joyo berkat beliau kini saya bangkit lagi dari keterpurukan. Jika ada teman-teman yang sedang mengalami kesulitan masalah ekonomi saya sarankan untuk menghubungi Kyai.Sukmo Joyo di 085219106237 agar di berikan arahan. Untuk lebih jelasnya bisa kunjungi situsnya Pondok Spiritual Al-Hikmah http://sukmo-joyo.blogspot.co.id/

    BalasHapus